“Kalau mau usaha kuncinya harus mulai, nggak usah banyak pertimbangan,
pendapat dan itung – itungan. Satu langkah kecil mewujudkan mimpi membawa pada
tahap berikutnya”. Kata Jody.
Jody
Broto Suseno, begitulah pengusaha sukses Waroeng Steak and Shake ini memiliki
nama lengkap. Kesuksesannya mengembangkan usaha hingga memiliki 56 cabang, tak
membuatnya berpuas diri. Padahal, dengan omset usahanya sekarang, semua benda
yang diinginkannya bisa terpenuhi. Namun Jody berpendapat lain.
Menurutnya, bukanlah sekedar benda – benda itu tujuan utamnya. Tujuan hidupnya
saat ini adalah dapat bermanfaat bagi orang lain. Wah, keren ya . .
Konsentrasi
utama penguasaha asal Jogjakarta ini sekarang adalah Rumah TahfidzQu serta TK
dan Tempat Bermain AnakQu. Sementara untuk usaha Waroeng Steak and Shake telah
ddiserahkan sepenuhnya kepada 1.300 karyawannya. Ia hanya akan terjun ke
lapangan sebagai supervisor untuk membantu merekrut karyawan baru.
Rumah
TahfidzQu merupakan lembaga yang dikelola Jody, yang mana bentuk kegiatannya
seperti di pesantren. Saat ini ada 160 santri yang tinggal di enam Rumah
TahfidzQu. Biaya untuk mengelola ini berasal dari penghasilannya di Waroeng
steak and Shake. Good Job ya, Guys. Patut dicontoh nih yang kayak gini.
Sementara
TK dan Tempat Bermain AnakQu merupakan lembaga pendidikan anak usia dini
(PAUD). Sistem tempat pendidikannya ini akan diwarabalakan. Saat ini sudah ada
12 orang yang tertarik.
Jody
saat ini mengarahkan usahanya memiliki misi social yang kental, terutama
sedekah. Pradigma bisnisnya itu diubah sejak empat tahun lalu. Saat
itu dia bertemu seorang guru yang mengatakan bahwa, “Untuk menuju jalan Hidup
yang lebih bermanfaat dengan jalan sedekah”.
Lalu
dia menyediakan mobilnya untuk membuat Rumah TahfidzQu. Sejak saat itu dia
mengaku banyak orang mendatangi untuk mengajak kerja sama. Kini
selain mempunyai Waroeng Steak and Shake, dia juga dipercaya mengellaFranchise Bebek
Goreng Haji Slamet, lalu memiliki Waroeng Ayam Kampung (Akam), Waroeng
Penyetan, lapanga futsal dan lapangan badminton. Berkembng pesat banget berarti
ya.. Terbukti ampuh dong kunci sedekahnya? Hehe.. Bahkan, Seorang yang lahir
pada Maret 1974 ini tengah mempersiapkan usaha baru di bidang property. “Sesuai prinsip sedekah, semakin banyak kita memberi, semakin banyak yang kita terima”,
ujarnya.
Seperti
yang dilansir Jawa Pos, Ayah empat orang anak ini mengaku bukan seorang yang menyukai
target. Sebab, menurut dia, target itu membuat hidup tak tenang. Dia lebih
memilih berjalan mengikuti arus, namun memiliki rencana atau langkah menuju
step yang selanjutnya.
Dalem
ya prinsip hidupnya. Semoga, sebingkai kisah tadi dapat menginspirasi dan
bermanfaat bagi kita semua. Amin. Semangat teman – teman ^^
No comments:
Post a Comment