Wednesday, November 14, 2012

Teladan dari Paman Sam



  Paman Sam adalah sebuah negara besar yang mengklaim dirinya sebagai motor utama demokrasi. Terlepas dari kebijakan luar negerinya yang kontroversial, Amerika Serikat mengajarkan kepada kita betapa indahnya kehidupan demokrasi. Pemandangan itu tersaji dalam perhelatan pemilihan presiden Amerika Serikat yang baru saja usai.

  Di tengah hiruk pikuk kota AS  atas kemenangan Barrack Obama, kubu Barrack Obama tetap mampu menahan diri untuk tidak mengejek pihak yang kalah. Begitu juga dengan kubu Mitt Romney dengan besar hati menerima kekalahan dan bahkan langsung memberikan ucapan selamat kepada sang pemenang. Sungguh pelajaran yang elok dari Paman Sam yang wajib ditiru oleh bangsa kita.

  Dalam pertarungan politik kalah menang merupakan hal yang tak bisa dihindari. Yang paling penting adalah bagaimana sikap kita dalam menyikapi kemenangan atau kekalahan tersebut. Dan sekali lagi warga AS memberikan teladan yang apik. Betapa dewasanya mereka menghadapi perbedaan. Kedewasaan yang sama juga dipertontonkan oleh para Pemimpin negeri Paman Sam tersebut saat berpolitik.

  Begitu menyadari secara matematis tak bisa menyalip vote yang terus berjalan. Mitt Romney dengan besar hati menerima kekalahan. Di atas panggung yang didominasi bendera AS di Boston, Romney muncul di depan ribuan pendukungnya. Meski kecewa, dia tidak larut dalam duka yang dalam. Romney malah mengajak pendukungnya untuk sama-sama berdoa dan membantu perjuangan Obama memimpin negeri Paman Sam empat tahun ke depan.

  Meski menang telak, Obama tak lantas besar kepala. Pria yang pernah tinggal di Indonesia itu menyebut kemenangannya sebagai kemenangan seluruh rakyat AS. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada pendukungnya dan juga Romney. Sungguh pelajaran besar dari bangsa yang besar bukan?

  Dalam beberapa hal, kita dan negeri Paman Sam memang tak sama. Tapi untuk urusan kedewasaan berpolitik, kita harus berkaca pada negeri Paman Sam. Kemauan untuk menerima kekalahan dan kesantunan dalam merayakan kemenangan seharusnya dicontoh oleh pemimpin dan rakyat negeri kita tercinta, Indonesia. Silakan bertarung habis-habisan mengejar kekuasaan. Silakan mendukung habis-habisan pemimpin  idola kita. Namun ingatlah kepentingan bangsa ada diatas semua ituJ

  Sumber: Koran Jawa Pos tanggal 8 November 2012

  By    : Titis Maratush S/ XI IPA 3/ 27









No comments:

Post a Comment