Hai Sahabat
Expost, sebagai anak sekolahan nih
ya, kita harus tahu program-program yang dikeluarin
sama sekolah kita. Kalo kita kan anak SMADA, kita pasti tau lah
program2 apa aja yang dikeluarin sama sekolah kita. Tapi
sayang, tidak demikian dengan anak2 SMAN 5 Surabaya. Mereka tuh gak tau program apa aja yang dikeluarkan sama sekolah
mereka. Alhasil, pungli lah yang terjadi.
Begitulah kata
HO, salah satu wali murid XII di sekolah tersebut, saat memberikan keterangan
kepada Redaksi Jawa Pos. Awal dia mengetahui hal tersebut saat anaknya pulang
terlamabat. Saat ditanya kenapa pulang terlambat, anaknya mengatakan kalau dia
dan teman2nya sedang mendiskusikan tentang penarikan biaya yang
dilakukan oleh sekolah mereka. Dan tak tanggung2, sekolah menarik
biaya sebesar 2 JUTA Rupiah. Wow wow wow..., uang segitu buat apaan ya?
Muridnya aja bingung, apa lagi saya.
Dan ternyata
benar kata2 anaknya tersebut. Saat HO mengambil rapor di sekolah
(sekitar 2 minggu lalu), HO dan wali murid yang lain dipungut oleh kepsek dan
komite sejumlah uang yang tidak sedikit jumlahnya, tapi tidak beserta surat
edaran dari sekolah. Kebetulan nih
ya, HO punya saudara yang mengajar di sekolah tersebut, saat ditanya HO untuk
apa uang itu, guru itu bingung dan tidak tahu. Wah wah.., gurunya aja gak
tahu. Akhirnya HO melaporkan pungutan itu kepada Komisi D DPRD. Bisa jadi kasus
panjang nih (masuk meja coklat, kan
meja di sekolah saya warnanya coklat)
Saat Redaksi
mendatangi kepala sekolah SMAN 5 Surabaya, beliau berkata itu adalah program
komite dan sekolah tidak ikut campur (dicampur aja, tambahin cendol, jenggelan, kolang-kaling, tape, ketan, mutiara, terakhir es,,, huahuahua...). Akhirnya Redaksi menelepon nomor anggota
komite tersebut. Dan sudah bisa ditebak, komite tidak dapat dihubungi (paling2
juga takut).
Semoga sekolah
kita tidak seperti itu. (eh salah) Untungnya SMADA tidak seperti itu (Sam/26)
No comments:
Post a Comment