Monday, November 12, 2012

Ditarik sumbangan 2,5 juta, Wali murid protes


Banyak pungutan resmi atau pungli masih dilakukan pihak sekolah. Misalnya saja sekolah SMAN 5 Surabaya yang dikategorikan sebagai sekolah favorit, menarik biaya 2,5 juta kepada wali murid pada saat pengambilan rapor. Hal ini dikeluhkan oleh salah seorang wali murid, dan tidak dijelaskan peruntukan biaya yang dibebankan pada wali murid tersebut. Pengumuman itu disampaikan saat pengambilan rapor hampir selesai sehingga banyak wali murid yang sudah pulang.

Seorang wali murid yang berinisialkan HO berkata bahwa sekolah menagih pembayaran itu kepada para siswa. Siswa yang tidak tahu menahu soal biaya tersebut merasa kaget. Pulang sekolah mereka membicarakan hal tersebut. Yang mengherankan bagi HO, tidak ada surat edaran resmi dari sekolah. Karena itu wali murid tidak tahu peruntukan biaya itu karena selama ini, SMAN 5 selalu memberitahukan jika ada penarikan biaya melalui musyawarah bersama.
Kebetulan HO memiliki saudara yang bekerja di SMAN 5 sebagai pengajar, dan ternyata guru juga tidak tahu soal penarikan biaya tersebut. Dia lalu mengadukan hal itu kepada Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Baktiono. Baktiono mengatakan, penarikan biaya dalam bentuk apapun tidak diperbolehkan tanpa persetujuan wali murid. Karena itu sekolah diminta untuk transparan. Dispendik harus menindak tegas jika ada pelanggaran yang dilakukan sekolah
Meski demikian, Baktiono menyadari bahwa bopda yang diterima SMAN 5 sudah tidak relevan dengan kebutuhan sekolah saat ini. Dikonfirmasi soal pungutan itu, kepala SMAN 5 Sri Widiati mengatakan  bahwa biaya penarikan tersebut urusan komite sekolah “ Itu urusan komite dengan wali murid. Sekolah tidak ikut campur. Bahkan kalau ditanya soal ini Guru juga tidak tahu,” jelasnya.
Komite sekolah memang memiliki sejumlah program yang disusun sendiri dan di luar program sekolah. Jadi sekolah tidak mempunyai kewenangan untuk urusan ini. Hingga tadi malam komite SMAN 5 tidak bisa dihubungi. Jawa Pos telah menghubungi beberapa nomor dan menurut Kepala sekolah SMAN 5, Widi. Komite sekolah meminta untuk bertemu besok karena beliau sedang ada kesusahan dan komite akan menjelaskan semuanya.

Rilita (A3/23)

No comments:

Post a Comment